
ANI |
Diperbarui: 02 Jan 2023 19:41 IST
Rotterdam [Amsterdam], 2 Januari (ANI): Dalam tiga penelitian baru-baru ini, pria yang diberi hasil meramal yang menguntungkan dibandingkan dengan yang netral atau tidak menguntungkan setelah itu lebih cenderung mengambil risiko finansial; asosiasi ini jauh kurang kuat untuk wanita. Xiaoyue Tan dari Universitas Erasmus Rotterdam mempresentasikan temuan ini di Belanda dan rekannya dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE.
Keyakinan dan perilaku takhayul lazim di seluruh dunia. Badan penelitian yang terbatas namun terus berkembang meningkatkan pemahaman ilmiah tentang takhayul. Misalnya, bukti menunjukkan bahwa takhayul dapat membantu melawan perasaan tidak pasti dan bahwa ritual takhayul dapat meningkatkan kinerja orang dalam tugas dengan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Meramal adalah bentuk takhayul yang populer, tetapi hanya sedikit penelitian yang menyelidiki bagaimana hal itu memengaruhi perilaku orang.
Untuk lebih memahami hubungan antara meramal dan perilaku selanjutnya, Tan dan rekannya melakukan dua eksperimen online yang melibatkan 693 peserta yang disuguhi keberuntungan positif, negatif, atau netral terkait kehidupan dan kesuksesan finansial mereka di masa depan. Peserta kemudian menyelesaikan kuesioner yang mengevaluasi kecenderungan mereka untuk mengambil risiko keuangan. Eksperimen ini menunjukkan bahwa peserta dengan keberuntungan positif lebih cenderung mengambil risiko keuangan – terutama peserta laki-laki. Selanjutnya, dalam percobaan yang melibatkan 193 peserta baru di laboratorium, menerima keberuntungan positif dikaitkan dengan kecenderungan yang lebih besar untuk berjudi dengan uang sungguhan dalam permainan judi online. Namun, di sini tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita.
Para peneliti akhirnya melakukan “meta-analisis” statistik dari ketiga eksperimen tersebut, mengungkapkan hubungan keseluruhan yang signifikan di antara pria antara pengambilan risiko finansial dan keberuntungan positif versus kekayaan netral. Namun, tautan ini hampir tidak ada untuk wanita.
Sebagian besar peserta dalam ketiga percobaan tersebut melaporkan diri mereka sebagai orang yang tidak percaya, meskipun hasilnya menunjukkan bahwa hasil meramal yang positif memengaruhi perilaku mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang bertindak berdasarkan takhayul meskipun mereka mengaku tidak percaya takhayul. Penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi nuansa dari temuan ini, seperti faktor yang mendasari efek yang lebih jelas bagi pria.
Para penulis menambahkan: “Meramal secara positif dapat menghasilkan peningkatan pengambilan risiko finansial pada pria, tetapi tidak (atau kurang begitu) pada wanita.” (ANI)