
ANI |
Diperbarui: 16 Des 2022 22:23 IST
Beijing [China]16 Desember (ANI): Forum Kerjasama Pembangunan Kawasan Tiongkok-Samudera Hindia dapat dianggap sebagai upaya ekspansionis lain oleh Tiongkok untuk memperkuat kehadirannya di Kawasan Samudera Hindia (IOR) dengan berinvestasi di pelabuhan dan infrastruktur di negara-negara IOR, khususnya di Asia Selatan, Mizzima News melaporkan.
Menurut laporan itu, dengan latar belakang kemunduran baru-baru ini yang dihadapi Tiongkok di kawasan itu, termasuk di Sri Lanka dan Pakistan, Forum Kawasan Tiongkok-Samudera Hindia adalah upaya nyata Beijing untuk merebut kembali sebagian wilayah yang hilang.
Luo Zhaohui, ketua Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China (CIDCA), mengatakan: “Samudra Hindia menghubungkan Asia, Afrika, dan Oseania dan berfungsi sebagai jendela dan rute penting yang menghubungkan China dan negara-negara lain di kawasan ini ke seluruh dunia. Dunia.”
Zhaohui, yang juga mantan Duta Besar Tiongkok untuk India, mengatakan untuk menumbuhkan ekonomi biru, Tiongkok akan memperkuat kerja sama dengan negara-negara Samudera Hindia dan akan memajukan implementasi Inisiatif Pembangunan Global di kawasan tersebut.
Perwakilan dari 17 negara dan tiga organisasi internasional menghadiri pertemuan tersebut secara virtual. Meskipun Beijing mengklaim bahwa India diundang ke forum tersebut, ada perwakilan dari negara tersebut pada pertemuan tersebut.
Menurut Mizzima News, CIDCA, sebuah badan resmi China, menjadi tuan rumah forum tersebut bersama dengan Pemerintah Rakyat Provinsi Yunnan pada 21 November. Dikatakan CIDCA tampaknya didirikan dengan maksud untuk melawan pengaruh kuat yang dipegang India di Indian Ocean Rim Association (IORA), sebuah organisasi dengan 23 negara anggota.
China, yang memperhatikan manfaat strategis yang ditawarkan IOR, telah berulang kali mengatakan bahwa Samudra Hindia bukanlah samudra India. Negara itu ingin memperluas pengaruh ekonomi, militer, dan politiknya di kawasan itu, kata laporan itu.
Menurut Mizzima News, mendominasi kawasan tidak akan menjadi tugas yang mudah bagi China karena AS melalui sejumlah prakarsa seperti Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik berusaha untuk mengintegrasikan dirinya secara dekat ke kawasan tersebut.
“Jadi, jelas, China perlu memikirkan kembali pendekatannya untuk memikat tetangganya dan negara-negara kecil di kawasan itu. Negara itu juga harus melepaskan pandangan bermusuhan ketika datang ke aktor lain di kawasan itu,” kata laporan itu.
Baru-baru ini, Mizzima News melaporkan bahwa China melanjutkan Inisiatif Belt and Road (BRI) yang ambisius melalui Myanmar karena hanya Myanmar yang dapat memberikannya akses ke Samudra Hindia dan Pasifik untuk menangkis pengepungan perbatasannya. (ANI)