
ANI |
Diperbarui: 12 Mei 2023 09:10 IST
Beijing [China]12 Mei (ANI): Kementerian Luar Negeri China telah meminta Taliban untuk mengadopsi kebijakan dalam dan luar negeri yang “moderat dan bijaksana”, serta melindungi hak dan kepentingan perempuan di Afghanistan, Tolo News melaporkan.
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin saat berbicara pada konferensi pers pada 10 Mei, mendesak Taliban untuk mengambil sikap lebih tegas dalam melawan terorisme.
Wenbin mencatat: “Kami juga mencatat bahwa ada beberapa kekhawatiran dan harapan tentang pemerintah sementara Afghanistan dari seluruh dunia. Secara khusus, diharapkan pihak Afghanistan akan membuat lebih banyak kemajuan dalam mengadopsi kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan hati-hati dan melindungi hak dan kepentingan perempuan dan anak-anak. Juga diharapkan bahwa pihak Afghanistan akan mengambil sikap yang lebih tegas dalam melawan terorisme dan mengupayakan hasil yang lebih nyata dalam hal ini.”
Menurut Wang Wenbin, Afghanistan tidak boleh dikucilkan dari komunitas internasional.
“Sebagai tetangga Afghanistan yang bersahabat secara tradisional, China selalu percaya bahwa Afghanistan tidak boleh dikecualikan dari komunitas internasional, kepentingan dan kesejahteraan rakyat Afghanistan harus diperhatikan, rekonstruksi negara yang damai harus didorong, dan kedaulatan dan integritas teritorial Afghanistan harus dihormati,” tambah Wenbin, menurut Tolo News.
Namun, Taliban mengatakan bahwa masalah perempuan di Afghanistan adalah masalah internal, dan tantangan saat ini akan diselesaikan sesuai dengan prinsip Islam.
“Ada beberapa masalah di Afghanistan yang merupakan nilai atau hukum Islam, dan mereka harus menghormatinya. Campur tangan dalam urusan Afghanistan bukan untuk kepentingan siapa pun,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan dunia Muslim mengutuk larangan Taliban terhadap pendidikan tinggi bagi perempuan, Tolo News melaporkan.
“Ketika Taliban memberlakukan larangan terbatas pada pendidikan tinggi bagi perempuan, pemerintah dari seluruh dunia Muslim angkat bicara untuk mengutuk keputusan Taliban,” dan mereka berpendapat bahwa tindakan itu tidak manusiawi dan bertentangan dengan keyakinan Islam.
Blinken menyampaikan hal itu dalam sebuah resepsi perayaan Idul Fitri di Washington DC.
“Para sarjana hukum Islam mempertimbangkan untuk mengutuk tindakan Taliban, juga mencatat bahwa Alquran memberikan hak pendidikan kepada perempuan dan laki-laki,” katanya, seperti dikutip oleh Tolo News. (ANI)