
ANI |
Diperbarui: 14 Jan 2023 15:17 IST
Teheran [Iran]14 Januari (ANI): Iran mengeksekusi seorang warga negara Inggris-Iran, Alireza Akbari, atas tuduhan korupsi dan kerja sama yang luas dengan petugas intelijen Inggris, CNN melaporkan mengutip media yang berafiliasi dengan peradilan Iran Mizan pada hari Sabtu.
Outlet memposting dua tweet, menginformasikan tentang eksekusi.
Akbari didakwa dengan “kerja sama yang luas dengan pejabat intelijen Inggris” di mana dia dibayar “sejumlah besar uang” pada hari Sabtu.
Hukuman mati Akbari diumumkan beberapa hari lalu, pada 11 Januari, setelah dia dinyatakan bersalah menjadi mata-mata untuk Inggris. Namun, Akbari, yang juga mantan pejabat Iran, membantah tuduhan tersebut, seperti dilansir CNN.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Sabtu dan mengutuk eksekusi di Twitter, menyebutnya sebagai tindakan ‘tidak berperasaan dan pengecut’.
Dia tweeted, “Saya terkejut dengan eksekusi warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari di Iran. Ini adalah tindakan tidak berperasaan dan pengecut, dilakukan oleh rezim barbar tanpa menghormati hak asasi manusia rakyat mereka sendiri. Pikiran saya bersama Teman dan keluarga Alireza.”
Mengutip publikasi pro-reformasi Iran, Shargh Daily, CNN menyatakan Akbari sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri pertahanan, kepala Institut Riset Strategis, dan anggota kelompok militer yang menjalankan resolusi PBB yang mengakhiri konflik Iran-Irak. .
Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly juga mengecam eksekusi Alireza.
“Iran telah mengeksekusi seorang warga negara Inggris. Tindakan biadab ini layak mendapat kecaman sekuat mungkin. Ini tidak akan tertandingi. Pikiran saya bersama keluarga Alireza Akbari,” cuit Cleverly.
Beberapa warga Iran telah menerima hukuman mati dengan eksekusi selama demonstrasi nasional yang didorong oleh dugaan pembunuhan tahanan Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, oleh mantan polisi moralitas negara itu karena dilaporkan tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.
Negara itu melakukan eksekusi pertama terhadap seorang pria karena melukai seorang perwira paramiliter pada hari Kamis. Orang tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mohsen Shekari, dinyatakan bersalah menggunakan parang untuk melukai petugas keamanan saat memblokir jalan di Teheran.
Tiga hari setelah penangkapannya, Amini meninggal dalam tahanan. Kematian tersebut memicu demonstrasi dan bentrokan dengan pasukan keamanan, menyebabkan banyak orang tewas. (ANI)