
ANI |
Diperbarui: 01 Jan 2023 23:41 IST
Islamabad [Pakistan]1 Januari (ANI): Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) kemungkinan akan melakukan pemilihan pemerintah daerah (LG) Islamabad minggu ini, ARY News mengutip sumber.
Komisi Pemilihan Pakistan telah mengeluarkan perintah kepada petugas pengembalian yang bersangkutan (RO) untuk mulai mengangkut bahan pemungutan suara dalam keadaan darurat.
Mengutip sumber ECP, laporan ARY News mengatakan bahwa pengumuman mengenai tanggal baru pemilihan pemerintah daerah Islamabad akan dilakukan paling cepat.
Pada hari Sabtu, pemerintah federal Pakistan mengajukan banding intra-pengadilan di Pengadilan Tinggi Islamabad (IHC) terhadap pelaksanaan pemilihan pemerintah lokal Islamabad.
Menurut rincian, tambahan Jaksa Agung Munawar Iqbal Duggal mengajukan banding intra-pengadilan di Pengadilan Tinggi Islamabad (IHC). Dalam banding tersebut, pemerintah meminta pengadilan untuk menangguhkan putusan IHC untuk mengadakan pemilihan pemerintah lokal Islamabad pada 31 Desember, menurut laporan berita.
Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) juga mengajukan banding intra-pengadilan terhadap perintah IHC untuk melakukan jajak pendapat pemerintah daerah Islamabad pada 31 Desember. Pengadilan Tinggi Islamabad mengumumkan putusan tentang pemilihan pemerintah daerah Islamabad terhadap ECP, menurut ARY News laporan. Pengadilan menerima petisi Pakistan Tehreek-e-Insaaf (PTI) dan Jamaat-e-Islami (JI) dan mengarahkan ECP untuk mengadakan pemilu LG di Islamabad pada 31 Desember.
Pada hari Sabtu, Tehreek-e-Insaf Pakistan (PTI) mengajukan petisi penghinaan terhadap Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) atas kegagalan badan pemilihan untuk mengadakan pemilihan badan lokal di Islamabad meskipun ada perintah dari Pengadilan Tinggi Islamabad (IHC), menurut Tribun Ekspres.
Pemimpin PTI Fawad Chaudhry tweeted, “Pemilih berdiri di luar tempat pemungutan suara di Islamabad, tetapi meskipun ada perintah yang jelas dari pengadilan, pemilihan telah dihentikan. Tindakan harus diambil.”
Sementara itu, Sekjen PTI Pusat Asad Umar menyerukan tindakan tegas terhadap KPU Pakistan yang menyatakan bahwa tindakan ECP merupakan penghinaan terhadap pengadilan, menurut The Express Tribune.
Dalam pesan video di Twitter, Asad Umar mengatakan para pekerja partainya hadir di luar TPS sejak pagi, tetapi tidak ada seorang pun dari ECP yang datang. Dia mengklaim bahwa “pemerintah impor” ini takut pada rakyat, menurut The Express Tribune.
Sebelumnya, pengadilan membatalkan pemberitahuan Kementerian Dalam Negeri pada 19 Desember terkait penambahan jumlah dewan serikat pekerja. Pengadilan juga membatalkan pemberitahuan ECP tentang penundaan pemilu. (ANI)