
ANI |
Diperbarui: 05 Jan 2023 22:30 IST
Islamabad [Pakistan]5 Januari (ANI): Di tengah bentrokan berulang antara kelompok terlarang Tehreek-e-Taliban (TTP) dan pasukan keamanan Pakistan, partai politik Pakistan seperti Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) menerima ancaman dari pakaian terlarang untuk mengobarkan perang melawan mereka, Dawn melaporkan.
Kelompok teroris itu baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin tertinggi partai-partai yang berkuasa, mendesak mereka untuk tidak menenangkan Amerika Serikat dengan “mengumumkan perang melawan pakaian itu”.
“Pemerintah petahana sayangnya telah disihir oleh Amerika,” klaim pernyataan itu, menyalahkan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto-Zardari atas keputusan pemerintah untuk berperang dengan TTP yang dilarang, menurut Dawn.
TTP memperingatkan kelompok agama dan politik dalam surat mereka untuk menahan diri dari mengambil tindakan terhadap kelompok teroris. Kelompok terlarang diduga menginginkan ‘harmoni’ antara TTP dan kelompok agama.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan bahwa pemerintah dapat memulai kembali negosiasi dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) jika kelompok teror itu “berada di bawah konstitusi”, lapor Geo News.
Teguran itu terjadi hanya sehari setelah menteri mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengadakan pembicaraan dengan organisasi teroris mana pun, baik itu TTP.
“Jika TTP memutuskan untuk berada di bawah konstitusi, maka kami dapat mengadakan pembicaraan dengan mereka,” Geo News melaporkan pada hari Rabu, mengutip Sanaullah. Namun, tuntutan serupa juga telah diajukan kepada organisasi terlarang itu oleh pemerintah Pakistan sebelumnya.
Sekitar 1.000 orang tewas dan terluka dalam serangan oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan terhadap pemerintah Pakistan pada tahun 2022, menurut statistik yang diterbitkan oleh kelompok teroris TTP, Khaama Press melaporkan.
TTP mengatakan dalam sebuah video, bahwa sebagian besar serangan mereka terjadi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan. Mereka juga melancarkan serangan di luar provinsi, Khaama Press melaporkan.
Laporan Khaama Press mengutip Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah, yang mengklaim bahwa TTP memiliki tempat persembunyian di Afghanistan dan mengatur serangan terhadap Pakistan dari sana.
Dia menyebutkan bahwa Pakistan memiliki hak untuk menyerang tempat perlindungan TTP di Afghanistan ini. Ini mungkin untuk melindungi rakyatnya dari serangan yang meningkat di provinsi perbatasan Pakistan, menurut laporan. (ANI)