
ANI |
Diperbarui: 19 Des 2022 00:44 IST
Islamabad [Pakistan]19 Desember (ANI): Di tengah lonjakan militansi di Pakistan barat laut, Anggota Majelis Nasional Mohsin Dawar mengatakan “perang sedang berlangsung” di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) setelah empat petugas polisi tewas “serangan teroris” di daerah Lakki Marwat .
“4 petugas polisi dari kantor polisi Bragai mati syahid dalam serangan teroris di Lakki Marwat sementara ada laporan teroris telah menyandera di Bannu cantt. Ada perang yang sedang berlangsung di Pakhtunkhwa. Mereka yang mengizinkan Taliban masuk ke Pakhtunkhwa bertanggung jawab untuk itu,” Dawar tweeted.
Minggu dini hari, militan menyerang Lakki Marwat di Khyber, menyebabkan empat polisi tewas dan melukai banyak orang.
“Pada tengah malam, militan menyerang kantor polisi dan mencoba memasuki gedung,” kata juru bicara Kepolisian Lakki Shahid Hameed kepada Dawn.
Publikasi Pakistan mengatakan polisi melawan militan selama hampir 45 menit setelah penyerang melarikan diri.
Sejauh ini belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu. Namun polisi mencurigai keterlibatan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang, lapor surat kabar Dawn.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berkata, “teroris adalah musuh terbuka” bangsa. “Mereka yang melindungi negara dari teroris adalah pahlawan kami,” demikian pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Pakistan.
Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa Mahmood Khan mengutuk serangan itu dan meminta laporan dari polisi.
“Serangan teroris di kantor polisi Lucky Marwat Bargai/Kepala Menteri @IMMahmoodKhan mengutuk/Laporan dicari dari IG Polisi Khyber Pakhtunkhwa Ketua Menteri Mehmood Khan mengutuk keras serangan teroris di Lucky Marwat,” cuit kantor Ketua Menteri KP.
Serangan terakhir terjadi di tengah gelombang militansi di seluruh Pakistan setelah TTP membatalkan perjanjian gencatan senjata dengan pemerintah pada 28 November dan memerintahkan militannya untuk melakukan serangan di seluruh negeri.
Dalam sebuah pernyataan, TTP mengatakan bahwa pakaian itu mengambil keputusan setelah “serangkaian serangan tanpa henti dilancarkan oleh kelompok militer di distrik Lakki Marwat Bannu”. (ANI)