
ANI |
Diperbarui: 09 Jan 2023 08:14 IST
Berlin [Germany], 9 Januari (ANI): Polisi Jerman menangkap seorang pria Iran berusia 32 tahun yang diduga merencanakan serangan teror. Warga negara Iran itu ditangkap di Castrop-Rauxel dekat Dortmund atas dugaan pengadaan racun, termasuk sianida dan risin untuk melakukan serangan teror, lapor Politico mengutip pihak berwenang Jerman.
Menurut otoritas Jerman, orang lain ditahan selama operasi tersebut. Rumah pria Iran itu ditutup dan digeledah untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut, menurut Politico. Beberapa petugas dan pekerja darurat dengan pakaian pelindung lengkap hadir di rumah warga negara Iran tersebut.
Kantor kejaksaan Dusseldorf, polisi Recklinghausen, dan polisi Munster dalam pernyataan bersama yang dirilis di situsnya mengatakan bahwa rumah tersangka berusia 32 tahun telah digeledah. Lebih lanjut dikatakan bahwa terdakwa diduga telah mempersiapkan “tindakan kekerasan yang serius.”
“Dalam penyelidikan oleh Kantor Pusat Penuntutan Terorisme Rhine-Westphalia Utara (ZenTer NRW) di Kantor Kejaksaan Umum Dusseldorf, tempat tinggal seorang tersangka berusia 32 tahun, yang merupakan warga negara Iran, digeledah di Castrop. -Rauxel atas perintah hakim,” kata kantor kejaksaan umum Dusseldorf, polisi Recklinghausen, dan polisi Munster dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 8 Januari.
“Terdakwa diduga telah mempersiapkan tindakan kekerasan serius yang membahayakan negara dengan membeli sianida dan risin untuk melakukan serangan bermotivasi Islam,” tambahnya.
Terdakwa dan satu orang lainnya telah ditahan dan penyelidikan sedang dilakukan, kata kantor kejaksaan umum Dusseldorf, polisi Recklinghausen, dan polisi Munster dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situsnya.
“Terdakwa dan satu orang lainnya telah ditahan, bukti telah diamankan dan sedang dievaluasi. Keputusan akan dibuat di kemudian hari pada presentasi di hadapan hakim yang kompeten untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan. Investigasi sedang berlangsung,” kantor kejaksaan Dusseldorf, polisi Recklinghausen, dan polisi Munster mengatakan dalam sebuah pernyataan. (ANI)