
ANI |
Diperbarui: 18 Des 2022 19:58 IST
Kyiv [Ukraine]18 Desember (ANI): Sedikitnya satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat penembakan Rusia di kota Ukraina Kherson pada Sabtu pagi, CNN melaporkan mengutip wakil kepala Kantor Presiden Ukraina.
Kyrylo Tymoshenko, di akun Twitter-nya, berkata, “Seorang wanita meninggal karena luka-luka dan dua orang lagi dirawat di rumah sakit.” Dia lebih lanjut menambahkan, “Serangan musuh merusak gedung sekolah, rumah sakit, dan gereja.”
Serangan terjadi di Stepanivka, yang terletak tepat di luar Kherson, kata Tymoshenko.
Dia mengatakan desa itu ditembaki oleh mortir, dan markas bantuan kemanusiaan dihantam.
Sementara itu, kepala administrasi militer wilayah Kherson Yaroslav Yanushevych mengatakan bahwa fasilitas untuk penduduk lanjut usia juga terkena serangan itu.
“Tentara Rusia menyerang pusat geriatrik Kherson di desa Stepanivka,” kata Yanushevych di Telegram, Sabtu. “Para penjajah dengan kejam menargetkan sebuah institusi yang memberikan bantuan kepada orang tua.”
Menurut Yanushevych, “gerbang dihancurkan, jendela dan pintu dihancurkan, dan kerusakan terjadi pada atap dan beranda” pusat geriatri.
“Untungnya, tidak ada korban jiwa atau luka-luka,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, Rusia meluncurkan lusinan rudal dan drone yang menargetkan sistem energi Ukraina, menyebabkan darurat listrik bagi jutaan warga sipil dan membuat mereka dalam kegelapan pekat di tengah malam musim dingin, lapor The New York Times.
Ledakan mengguncang kota-kota di seluruh Ukraina dalam serangan terbesar kedua minggu ini pada hari Jumat.
Vitalii Maletsky, Walikota Kremenchuk di pusat kota Ukraina mengatakan kepada New York Times bahwa panas padam untuk lebih dari 200.000 pelanggan karena suhu berkisar sekitar 14 derajat Fahrenheit (-10 derajat Celcius).
Dia memohon kepada orang-orang untuk “menutup semua jendela dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk menjaga panas.”
Menurut Klitschko, di Kyiv, bahkan setelah berjam-jam perbaikan, sekitar dua pertiga penduduk dibiarkan tanpa pemanas dan air dan sekitar 60 persen dibiarkan tanpa listrik.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dibiarkan tanpa listrik, pemanas, dan air setelah gelombang baru serangan rudal Rusia di seluruh negeri. Kerusakan ‘kolosal’ kata walikota, lapor media.
Serangan Rusia terjadi di tengah peringatan dari pemimpin militer dan politik Ukraina bahwa Rusia kemungkinan akan melakukan upaya lain untuk merebut Kyiv dan sedang mempersiapkan serangan darat baru musim dingin ini. (ANI)