
ANI |
Diperbarui: 20 Des 2022 17:07 IST
Islamabad [Pakistan]20 Desember (ANI): Di tengah meningkatnya militansi di Pakistan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyuarakan keprihatinan tentang kegiatan teror yang berasal dari Afghanistan dan mengatakan peningkatan ini “merupakan ancaman bagi negara-negara tetangga.”
“Nah, ada beberapa hal jelas yang kami yakini harus disampaikan oleh Taliban dari sudut pandang kepentingan masyarakat internasional dan dari sudut pandang kepentingan Afghanistan sendiri,” kata Sekjen PBB itu dalam jumpa pers di New York pada hari Senin.
Guterres membuat komentar ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang meningkatnya serangan teroris di Pakistan, termasuk serangan baru-baru ini di sebuah kantor polisi di Distrik Lakki Marwat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
“…ada permintaan lain yang jelas dari masyarakat internasional, yaitu agar Afghanistan menghentikan segala bentuk aktivitas organisasi teroris yang dari Afghanistan merupakan ancaman bagi negara-negara tetangga, termasuk Pakistan,” tambahnya.
Guterres mengatakan bahwa PBB terlibat dalam diskusi dengan Taliban untuk memastikan aktivitas teroris tidak menyebar ke negara lain di wilayah tersebut.
Pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa datang di tengah kebuntuan antara personel keamanan Pakistan dan kelompok terlarang Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) di kota Bannu, Pakistan.
TTP telah menguasai pusat Counter-Terrorism Department (CTD) di Bannu.
Pada hari Minggu, sekitar 25 anggota organisasi teroris terlarang ditahan di kantor polisi Bannu ketika mereka mengambil senjata dari tujuh petugas keamanan yang bertugas dan menyandera mereka, lapor surat kabar Dawn.
Laporan itu menambahkan bahwa militan juga menembaki personel keamanan, dilaporkan melukai seorang pria CTD dan seorang tentara. Militan menuntut jalan yang aman ke Afghanistan.
Meskipun lewat 24 jam, belum ada terobosan dalam pembicaraan dengan militan untuk pembebasan para sandera, menurut Dawn. Sumber tersebut mengatakan kepada surat kabar Pakistan bahwa prioritas utama pasukan adalah membebaskan para sandera dari cengkeraman militan.
Untuk menetralkan situasi, kata sumber, aparat penegak hukum memutuskan untuk melibatkan seorang ulama, Maulana Ahmadullah, dari kawasan Domail kota. Ulama telah diminta untuk berunding dengan operator TTP yang telah menangkap pejabat CTD dan narapidana lainnya. (ANI)