
ANI |
Diperbarui: 03 Apr 2023 14:04 IST
Islamabad [Pakistan]3 April (ANI): Komunitas Hazara di Pakistan telah menghadapi banyak tantangan sejak dahulu kala karena kekerasan, ekonomi yang tidak aktif, kurangnya kesempatan, dan diskriminasi yang dihadapi oleh mereka, Dawn Newspaper melaporkan.
Lonjakan kekerasan sektarian dan serangan yang ditargetkan terhadap masyarakat berdampak pada pendidikan masyarakat.
Bahkan meninggalkan lingkungan mereka untuk mencari kemungkinan pekerjaan yang lebih baik di daerah lain kota, apalagi bagian lain negara itu, tampaknya berpotensi menjadi masalah hidup atau mati bagi penduduk Hazara.
Beberapa anggota komunitas Hazara telah tinggal di Barat selama bertahun-tahun karena migrasi keluar jangka panjang yang terjadi di antara kelompok ini.
Aktivis sosial Naimatullah Hazara mengeluarkan kata-kata kasar tentang bagaimana otoritas yang tepat telah gagal melindungi dan mendukung minoritas Hazara.
Naimatullah memarahi pihak berwenang karena tidak melakukan apa-apa untuk penduduk Hazara, dengan mengatakan, “Kami, orang Hazara, tinggal di dua barak.” Tidak mengherankan bahwa wanita seperti Shahida Raza dan banyak anak kecil siap untuk memahami cara apa pun yang dapat mereka gunakan untuk bermigrasi karena kaum muda dan senior kita merasa tercekik, tidak aman, dan tertekan, kata Dawn mengutip Naimatullah.
Meskipun serangan sektarian mungkin tidak terjadi sesering beberapa tahun lalu di Quetta dan Balochistan, ketakutan akan kekerasan masih menjadi kenyataan.
Situasi Hazara di Pakistan sangat memprihatinkan dan terus diperburuk oleh situasi kritis di Afghanistan. Orang Hazara di Pakistan mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan pengucilan sosial yang berdampak besar pada komunitas dan masa depannya.
Sebelumnya pada bulan Februari, Komite Hazara di Inggris merilis laporan yang mengungkap kekejaman yang dihadapi komunitas di Pakistan.
“Hari ini, kami meluncurkan All-Party Parliamentary Group for Hazaras, Laporan Penyelidikan Hazara dan rekomendasi bersama dari Penyelidikan Hazara,” baca Komite Hazara di postingan Facebook Inggris.
Hazara menderita penganiayaan dan diskriminasi yang luas di Pakistan, yang diperparah oleh pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021 di negara tetangga Afghanistan, baca laporan Penyelidikan Hazara.
Penganiayaan terhadap Hazara di Pakistan diyakini telah meningkat selama masa jabatan Jenderal Zia-ul-Haq sebagai presiden dari akhir 1970-an hingga 1980-an, yang ditandai dengan meningkatnya kekerasan sektarianisme. Penganiayaan terhadap suku Hazara di Pakistan terjadi di dalam negeri dan di perbatasannya.
Hazara menghadapi penganiayaan di Pakistan, mulai dari, ‘menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan hak-hak dasar mereka hingga memiliki kesempatan sosial yang terbatas karena takut akan kekerasan, baca laporan Penyelidikan Hazara.’ (ANI)