
ANI |
Diperbarui: 05 Jan 2023 22:49 IST
Kyiv [Ukraine]5 Januari (ANI): Dalam konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia yang telah mengakibatkan kehancuran yang meluas pada kehidupan dan harta benda, Ukraina telah mengalami penurunan ekonomi paling tajam dalam lebih dari 30 tahun pada tahun 2022, Al Jazeera melaporkan, mengutip data resmi.
Produk domestik bruto (PDB) turun 30,4 persen tahun lalu, menurut angka awal dari data yang dirilis oleh Kementerian Ekonomi pada hari Kamis.
Pakar ekonomi mengatakan bahaya dan ketidakpastian masih tinggi, terutama jika Rusia terus menargetkan infrastruktur vital negara tersebut.
Mengutip Yulia Svyrydenko, menteri ekonomi Ukraina, Al Jazeera menggambarkan kejatuhan itu tidak separah yang diperkirakan, meskipun faktanya itu adalah yang terbesar sejak Ukraina memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.
“Keberhasilan pasukan pertahanan Ukraina di garis depan, kerja pemerintah dan bisnis yang terkoordinasi, semangat penduduk yang tak terpatahkan dan kecepatan membangun kembali unit infrastruktur penting yang rusak, dan juga dukungan keuangan sistemik dari donor internasional telah memungkinkan kami untuk mempertahankan di bidang ekonomi dan melanjutkan gerakan kita menuju kemenangan,” kata Svyrydenko.
Perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina hanya meningkat antara kedua negara dari waktu ke waktu dan telah menerima kecaman global yang meluas.
Pada malam Tahun Baru, ledakan besar mengguncang ibukota Ukraina Kyiv pada hari Minggu menyusul rentetan setidaknya 20 rudal jelajah yang ditembakkan ke sasaran di seluruh Ukraina, Al Jazeera melaporkan pada hari Minggu mengutip Walikota Kyiv Vitali Klitschko.
Serangan pada Tahun Baru terjadi setelah rentetan setidaknya 20 rudal jelajah ditembakkan ke sasaran di seluruh Ukraina.
Selama serangan besar-besaran Rusia, setidaknya satu orang tewas di Kyiv, dan setidaknya 28 orang terluka di seluruh Ukraina, kata publikasi media Ukraina mengutip pihak berwenang. Rudal Rusia menyerang daerah sipil di tengah, selatan, timur, dan barat Ukraina selama serangan terkoordinasi.
Sementara itu, militer Ukraina mengklaim hingga sekitar 400 tentara Rusia tewas dan 300 lainnya terluka, dan kemudian mengatakan jumlah pastinya “sedang diklarifikasi.”
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 89 prajurit tewas dalam serangan di Ukraina timur yang terjadi pada Hari Tahun Baru.
Di antara mereka adalah wakil komandan resimen, Letnan Kolonel Bachurin, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Serangan Ukraina terjadi tepat setelah tengah malam pada hari Minggu di sebuah sekolah kejuruan yang menampung wajib militer Rusia di Makiivka di wilayah Donetsk, menurut akun Ukraina dan pro-Rusia, lapor CNN.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh bahwa Rusia sedang merencanakan kampanye serangan yang berkepanjangan dengan drone buatan Iran untuk menguras Ukraina. (ANI)